Selasa, 02 Juni 2015

Tips Cara Mengatasi Ejakulasi Dini Secara Alami

Berikut ini adalah pengertian dari ejakulasi dini dan cara mengatasi ejakulasi dini secara tepat, atau bagaimana tips mengatasi ejakulasi dini pada pria secara alami. Dalam berhubungan seks, durasi adalah salah satu faktor yang penting, ketika seorang pria dianggap terlalu cepat mengalami ejakulasi saat berhubungan seks, itulah yang dinamakan ejakulasi dini.

Cara Mengatasi Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

  • Ejakulasi dini sekunder, yaitu saat ejakulasi dini terjadi pada seorang pria yang sebelumnya memiliki riwayat ejakulasi normal. Jenis ejakulasi ini adalah jenis yang paling umum.
  • Ejakulasi dini primer, yaitu ejakulasi dini yang selalu dialami oleh pria sejak pertama dan setiap kali berhubungan seks. Jenis ini sangat jarang terjadi.

Cara Mengatasi Ejakulasi Dini


Penyebab ejakulasi dini sekunder
Ejakulasi dini sekunder merupakan jenis ejakulasi dini yang paling umum dan dialami oleh pria yang sebelumnya mampu berejakulasi dengan normal. Kondisi ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu dari segi psikologis dan fisik.

Beberapa hal yang termasuk ke dalam faktor psikologis adalah stres, depresi, rasa cemas atau bersalah dan konflik dalam hubungan yang belum terselesaikan.

Yang dimaksud faktor fisik di sini adalah masalah kesehatan yang mendasari, misalnya penyakit prostat, masalah pada kelenjar tiroid, tekanan darah tinggi, ketidakseimbangan hormon seksual, diabetes, serta gaya hidup seperti penggunaan narkoba atau konsumsi alkohol yang berlebihan.

Penyebab ejakulasi dini primer
Seorang pria disebut mengalami ejakulasi dini primer jika dirinya terlalu cepat mengalami ejakulasi sejak pertama dan setiap kali berhubungan intim. Pada kondisi ini, biasanya pria tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menahan ejakulasi dalam durasi waktu yang diharapkannya. Keadaan tersebut bisa menyebabkan si pria merasa malu, frustrasi, dan menghindari keintiman seksual, sehingga bukan mustahil jika nantinya hal-hal itu bisa merusak hubungan berpasangan.

Beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab ejakulasi dini primer adalah:


  • Pengalaman seksual yang membuat trauma. Ejakulasi dini primer pada seseorang kadang-kadang bisa disebabkan oleh trauma pengalaman seksual yang pernah dialaminya, seperti pelecehan seksual saat kecil atau remaja, atau bahkan trauma akibat tertangkap melakukan onani.
  • Kebiasaan masturbasi atauonani dengan cepat. Banyak dokter percaya bahwa kebiasaan ini dapat memengaruhi perilaku seksual seorang remaja di masa depannya. Sengaja membuat ejakulasi secepat mungkin karena takut tertangkap oleh orang lain saat onani atau masturbasi bisa melatih tubuh untuk berejakulasi secara dini.
  • Faktor biologis. Ada studi yang mengemukakan bahwa faktor biologis bisa menyebabkan ejakulasi dini primer. Contohnya adalah perubahan kepekaan pada saraf penis sehingga menjadi terlalu sensitif. Karena penisnya sangat sensitif, pria tersebut menjadi lebih mudah mengalami ejakulasi saat terkena rangsangan sekecil apa pun.
  • Pengasuhan dan latar belakang. Perasaan bersalah dan cemas dapat mengganggu kehidupan seksual seseorang. Ajaran sejak dini yang sangat ketat, terutama ajaran yang membatasi aktivitas seksual (bahwa aktivitas ini tabu dan baru boleh dilakukan jika seseorang telah menikah), bisa membuat seorang pria kelak merasa tidak rileks saat berhubungan seks dengan pasangannya. Bukan tidak mungkin ajaran yang ketat tersebut juga membentuk pemikiran bahwa seks adalah perbuatan dosa.

Cara Menyembuhkan Ejakulasi Dini


Penanganan mandiri
Penanganan mandiri merupakan cara yang bisa Anda lakukan sendiri sebelum pergi ke dokter. Dengan melakukan beberapa teknik relaksasi atau teknik untuk mengalihkan perhatian, ejakulasi dini bisa ditangani.

Cobalah untuk melakukan posisi seksual dengan wanita di atas ketika berhubungan seks. Tujuannya adalah agar pasangan Anda dapat dengan mudah menarik diri ketika Anda mulai mendekati ejakulasi. Setelah rasa ingin ejakulasi telah hilang, Anda bisa kembali melanjutkan penetrasi.

Untuk menahan refleks ejakulasi, Anda bisa melakukannya dengan cara mengambil napas dalam-dalam dan beristirahat sebentar. Sambil beristirahat Anda dapat mengalihkan pikiran ke hal-hal lain agar keinginan untuk ejakulasi menurun.

Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan masturbasi satu atau dua jam sebelum berhubungan seks. Jika penis Anda sangat sensitif, penggunaan kondom tebal juga dapat membantu menurunkan sensasi.

Selain itu, Anda juga bisa mencoba untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan merokok dan konsumsi minuman keras. Langkah-langkah ini bisa meningkatkan kendali Anda dalam berejakulasi.

Teknik pengendalian ejakulasi
Ada dua teknik yang paling populer dalam metode ini, yakni ‘teknik meremas’ dan ‘teknik berhenti-mulai’.

Dalam teknik meremas, pasangan wanita Anda akan coba memberikan Anda masturbasi. Ketika Anda mulai merasa akan ejakulasi, berilah sinyal pada pasangan Anda untuk berhenti dan langsung meremas kepala penis selama sepuluh hingga tiga puluh detik. Setelah penis dilepaskan, tunggulah selama setengah menit sebelum mengulangi proses yang sama. Lakukanlah metode ini secara berulang-ulang sebelum ejakulasi benar-benar dibiarkan terjadi.

Yang kedua adalah teknik berhenti-mulai. Teknik ini dilakukan selama masa penetrasi. Ketika Anda merasa akan ejakulasi, tariklah penis Anda keluar dari pasangan Anda, lalu mulai ambil napas dalam-dalam. Setelah keinginan untuk ejakulasi hilang, lanjutkan lagi penetrasi. Lakukanlah teknik ini secara berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan Anda dan pasangan.

Keefektifan teknik-teknik ini akan meningkat seiring dengan frekuensi latihan Anda dan pasangan Anda.

Penanganan ejakulasi dini dengan obat anestesi topikal
Anestesi topikal mengandung zat yang dapat membuat bagian tubuh menjadi kebas dan mati rasa. Anestesi topikal dipakai sesaat sebelum melakukan hubungan seks. Efek kebas obat ini dapat mengurangi sensasi sehingga menunda ejakulasi.

Meski efektif, penanganan dengan cara ini juga memiliki efek samping. Beberapa pria mengaku kurang menikmati hubungan seksual akibat kepekaan penis mereka yang berkurang. Tidak hanya pria, pasangan wanitanya juga bisa mengalami hal yang sama. Ini dikarenakan zat anestesi ikut terserap oleh vagina. Dalam kasus yang jarang terjadi, anestesi topikal dapat menyebabkan pemakainya mengalami alergi.

Penanganan ejakulasi dini dengan obat-obatan
Salah satu obat untuk mengatasi ejakulasi dini adalah selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Obat ini sebenarnya merupakan antidepresan atau obat pereda depresi. Akan tetapi SSRI ternyata juga memiliki efek yang dapat menunda ejakulasi dan banyak diresepkan oleh dokter.

Beberapa penderita mengaku merasakan efek obat ini setelah penggunaan selama 7-14 hari. Jenis SSRI yang umum digunakan dalam menangani ejakulasi dini adalah fluoxetine, sertaline, dan paroxetine.

Efek samping seperti rasa lelah dan mual yang mungkin muncul akibat SSRI tergolong ringan dan biasanya tubuh akan menyesuaikan diri setelah beberapa minggu.

Bagaimana jika SSRI tidak efektif dalam mengobati ejakulasi dini? Sebagai alternatfinya dokter bisa meresepkan analgesik, seperti tramadol. Obat ini sebenarnya merupakan obat pereda nyeri tapi sama seperti SSRI, analgesik juga dapat menunda ejakulasi. Efek samping penggunaan analgesik bisa berupa sakit kepala, pusing, dan mual.

Konseling
Selama konseling, pasangan akan didorong untuk menceritakan segala masalah yang mungkin memengaruhi hubungan mereka dan menemukan solusinya bersama-sama dengan bantuan seorang tenaga ahli (biasanya psikolog). Sesi ini juga dapat membantu pasangan mengurangi kecemasan dan mengatasi stres. Biasanya efek konseling akan terlihat lebih nyata jika didukung dengan pemberian obat.

Diagnosis Ejakulasi Dini

Sebelum memberikan pengobatan, tentunya dokter akan mencari tahu penyebab ejakulasi dini dan kesehatan pasien terlebih dahulu secara keseluruhan. Beberapa hal yang mungkin ditanyakan dokter adalah mengenai:

  • Kondisi kesehatan, misalnya apakah pasien memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, atau diabetes.
  • Obat-obatan yang dikonsumsi.
  • Riwayat kesehatan keluarga sebagai kemungkinan adanya kondisi turunan.
  • Cedera yang mungkin pernah dialami pasien pada area panggul atau operasi yang mungkin pernah dia jalani di area tersebut.
  • Kesehatan jiwa dan pikiran.
  • Aspek-aspek dalam gaya hidup, seperti jenis makanan apa yang dikonsumsi dan berapa banyak alkohol yang diminum pasien tiap hari.
  • Penting bagi pasien untuk menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan dokter secara jujur agar pasien bisa menerima pengobatan yang efektif.


Selain bertanya mengenai riwayat kesehatan dan gaya hidup, dokter juga mungkin akan melakukan tes urin untuk memastikan tidak adanya infeksi. Jika pasien mengalami ejakulasi dini, kesulitan memertahankan ereksi, atau bahkan sulit untuk ereksi, tes darah juga akan disarankan untuk memeriksa kadar hormon testosteronnya.

Jika dokter mencurigai kemungkinan cedera atau infeksi pada area panggul sebagai penyebab ejakulasi dini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.

Bagi manula yang sudah berusia di atas 50 tahun, pemeriksaan dubur dilakukan untuk memeriksa kelenjar prostat. Selain itu tekanan darah dan detak jantung akan diukur juga.

Nah itulah informasi mengenai cara mengatasi ejakulisi dini, Anda juga bisa membaca artikel terkait tentang Cara Mengobati Darah Tinggi dan Cara Menghilangkan Jerawat secara alami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar